Photobucket
Saturday, June 23, 2007
PANGGUNG CINTA KITA
waktu itu kami larut dalam latihan rutin untuk sebuah pertunjukan teater di kampus. setiap hari kami bertemu, bercanda dan berlatih hingga larut malam. siapapun orang yang melihat pasti akan mengakui bahwa dia memang menarik. cantik. tapi meski demukian sejauh itu aku masih bersikap wajar wajar saja. perasaanku pun tak lebih dari seorang kakak yang menyayangi adiknya, tanpa tendensi apaun selain bahwa aku memang kagum dengan semangatnya dan sebagai sutradara aku membutuhkan semangat aktor seperti itu. ditambah lagi aku juga tahu dia sudah punya pacar dan beberapa kali melihatnya diantar ke lokasi latihan. tapi tentu saja hal ini tak begitu saja membuatku tak mengakui bahwa dia menarik, cantik.

begitulah dan sudah hampir dua bulan kami latihan. dan kedatangannya setiap sore bersama beberapa orang teman ceweknya yang juga ikut dalam proses penggarapan naskah itu semakin membuatku masyuk. tiba tiba saja aku merasa mulai menyukainya. ini tidak tanpa alasan. beberapa kali aku memergokinya bersikap agak lain. meski saat itu aku coba tepis dan berdalih bahwa mungkin aku hanya GR saja, tapi kenyataannya keadaan itu semakin meruncing dan entah kenapa aku mulai memikirkannya, hampir setiap malam. lah, apa yang terjadi?! aku sendiri mulai berhati hati juga sejak saat itu. sebagai sutradara aku tak ingin mengamputasi prosesku sendiri dan tak akan merusak konsentrasi latihan. aku harus tetap waras!

suatu hari Melly, teman sejalannya sakit dan libur latihan. sore itu dia datang lebih awal dan kami hanya berdua di base camp. kami bercakap cakap ringan ketika dia lantas mengusulkan untuk mengunjungi Melly ke kostnya. anehnya kami bersepakat untuk pergi berdua saja besuk siangnya. setelah latihan malam itu aku langsung naik sepeda untuk kembali ke camp, tiba tiba dia memanggil dan seperti agak ragu ragu bertanya tentang rencana kami. aku pun mengangguk mengiyakan. dan benar saja esok siang nya dia datang dengan sebuah bungkusan berisi kue. dia membuat khusus untuk menjenguk Melly, katanya.

kami mampir ke camp. tentu saja tak ada siapa siapa. hanya kami berdua. hari itu panas dan dia menurut saja waktu aku bilang "bentar ya...agak sorean..". aku memutar fil dan kami menonton hingga pukul tiga sore. tak terasa banyak hal pribadi telah kami bicarakan berdua, satu hal yang tak mungkin terjadi di tengah rutinitas latihan yang ketat. dia juga cerita tentang pacarnya yang mulai uring uringan dengan aktifitasnya di teater..hmmm. kami pun berangkat menuju kost Melly dengan naik angkot. tak banyak yang kami bicarakan, hanya entah kenapa aku begitu berani memandang wajahnya. beberapa kali kami saling tatap demikian dekat. aku menyentuh keningnya yang sedikit terdapat bercak dan bertanya kenapa. "alergi", katanya. oh, betapa ingin aku menyentuh wajah itu dan siapa sangka aku melakukannya dan dia tak menghindar sama sekali.

Melly tak ada di rumah, kami pun kembali tetap dengan kue itu. di perjalanan pulang aku berbisik ke telinganya -- entah tenaga gaib apa yang mendorongku -- " aku menulis sebuah puisi untukmu..". sejenak akulihat dia tersentak, "untukku?!" aku mengangguk pelan dan dia segera bisa menyembunyikan keterkejutannya. saat itu aku bisa menelisik ke kedalaman matanya, dia senang mendengar bisikanku. sejak hari itu hubungan kami secara pribadi makin intens, meski ada semacam kesepakatan bahwa kami akan merahasiakan hal itu di lingkungan latihan.

sehari kemudian kami latihan hingga jam sebelas malam. saat latihan baru dimulai dan seluruh aktor harus melakukan warming up dengan berlari keliling lapangan aku tertinggal di lobby gedung tempat kami biasa melakukan senam dan eksplorasi. aku memasukkan sebuah puisi ke dalam tas kecilnya. hatiku berdebar debar saat itu, bagaimana reaksinya kelak setelah ia membacanya. saat pulang aku berbisik di dekatnya, "puisi itu sudah aku masukkan dalam tasmu". dia maklum dan tak hendak bertanya ini itu. dia pun pulang. aku ingat hari itu adalah jumat. besuknya aku tahu dia tak ada jadwal kuliah. aku duduk duduk bersama teman teman di belakang cafe. betapa terkjutnya aku melihatnya ada di depan perpustakaan dan sedang berjalan melintas dsi depanku. tidak biasanya dia lewat tempat itu kalau pulang kuliah dan seperti yang kubilang, dia tak ada jadwal kuliah hari itu.

dia tersenyum ke arahku. aku paham arti dari yang dilakukannya. namun apa hendak kata, terus terang aku masih sedikit kebingungan ketika itu. antara senang, salah tingkah, grogi...ahh. akhirnya dia pulang dan aku telah sedemikian sempurna menafsirkan setiap tanda. aku semakin tak bisa tidur memikirkannya, aku mencintainya! tapi satu hal dimana aku juga tak kuasa menutup mata, bukankah dia sudah punya pacar? aduh bagaimana ini? dan aku juga sudah bisa pastikan dia juga mencintaiku? ingin sekali aku bertanya tapi seperti ada yang melarangku melakukannya...aku mengiriminya beberapa puisi lagi setelah itu dan aku sungguh tahu dia senang menerimanya. oh tuhan, aku benar benar sedang jatuh cinta!

ada pertemuan BEM fakultas hukum sejatim di batu. hari itu kami sepakat libur latihan selama tiga karena dia dan juga Melly harus ikut sebagai panitia. di malam kedua kebetulan aku diundang untuk hadir dalam pertemuan itu. aku pun meluncur ke batu dan tentu saja bertemu dengannya di sana. aku tahu dia bersinar sinar melihat kedatanganku yang tak kubicarakan sebelumnya. bodohnya, malam itu dalam sebuah diskusi yang panas aku marah marah pada panitia. ditambah lagi dengan pengaruh alkohol yang cukup banyak. dia melihat kejadian tersebut karena malam itu tak tidur hingga larut. aku menyesal dan takut itu akan memberikan dampak buruk bagi hubungan kami. apa lagi dia tahu aku mabuk. tapi esok paginya waktu bangun tidur aku melihatnya tersenyum dan mendatangiku yang sedang duduk sendirian. dai tak menyinggung kejadian malam itu sama sekali. aku lega dan masih melihatnya sedemikian cantik. aku serahkan tiga lembar kertas berisi cerpen yang kutulis empat-lima hari sebelumnya saat di pantai Tamban. dia berkata waktu itu, "mas, aku ingin segera pulang..". aku terkejut, "kenapa?", tanyaku penasaran. "aku ingin segera membaca tulisan ini...". ya tuhan, sungguh mati aku bahagia sekali mendengar tuturannya. dia juga bercerita bahwa saat menerima puisiku yang pertama, dia membacanya sambil jalan. saking senang dan penasarannya dengan isi puisi itu dia sampai sampai kebablasan jalan dan lupa harus belok. haha...aku tertawa mendengar cerita dan sikap wajah lugunya itu.

kami pulang bersama. dia naik di mobil sementara aku naik sepeda motor. aku bilang saat itu, "nanti latihan lho". padahal aku tak benar benar bermaksud demikian. tentu saja kami capek saat itu. dan sungguh, siapa sangka dia benar benar datang. padahal dia tahu bahwa aku tak serius berkata demikian dan memang teman teman cewek lainnya nggak ada yang datang. kami hanya bercengkrama sore itu di camp. aku melihatnya tertawa dan tampak bahagia sekali. aku juga tahu dia pasti telah membaca cerpen itu saat ia berpamitan pulang untuk mandi sebelum dia datang ke camp.

**

seperti biasa sore itu aku bersiap untuk latihan, dan tentu aku berharap segera bisa melihatnya. satu..dua..tiga...teman teman mulai datang, tapi kenapa dia tak ada? kemana? aku mulai gelisah. saat itu waktu menunjuk hampir pukul 20.00. aku bertanya pada Dede, kemana dia? sahabatnya itu juga menggeleng tak tahu. sebentar kemudian Dede datang dari arah luar dan berkata bahwa Shinta akan segera datang. tampaknya DEede baru menelponya. dan benar saja, selang lima belas menit gadis itu datang. aku sedikit lega, tapi bagaimana lagi waktu sudah terlalu malam untuk latihan. kami hanya berkumpul kumpul saja dan saat itu aku juga tak bertanya kenapa terlambat. dia tak menjawab terus terang. namun diu hari berikutnya aku baru akan tahu bahwa malam itu dia ada pertemuan dengan pacarnya dan mereka memutuskan hubungan.

aku tak tahu harus pura pura sedih atau gembira mendengar kabar itu. dan kenapa juga dia musti ceritakan padaku? "jadi kamu jomblo sekarang?", tanyaku menggoda. dia mengangguk tanpa suara. "kalau gitu siap siap saja...hehe", godaku lagi.

BERSAMBUNG...

0 Comments:
Post a Comment
 
PERHATIAN! Berhubung ini blogger klasik mk ga da navigasi page PREVIOUS-NEXT nya. Jadi pake 'Archives' saja ya.. Thanks!


Video lainnya
Lee Kyung Hae
TERABAS (Breakthrough)
Hidden faces of Globalization
The Dapuranku
Previous Post
Archives
Teman-Teman
Link Exchange





KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia
Blogger Indonesia
Add to Technorati Favorites
baby-blog
blog-share
ini zaman anti teori

resep masakan indonesia
Women's Diary
EPBLOG
Politics blogs
Manifesto
FPPI
Runi
Tengku Dhani
Malang Blog
Kumpul Cerpen
Dee Idea
Tokoh Indo
Puisi Indo
BengkelVenorika
Malik
Ratna Ningsih
Majapahit
Komter 193
Ragil Ragil
Mbak Ratna
Sajaknesia
Alang Liar
Balimoonlight
Theatreonline
Team Support
Sabudi Prasetyo
Youliens
Hedwigpost
Cepeca
Andi Nur
Adi Suara
A P I
Fath Alhadromi
Sekolah Petani
Hidup Petani
Pecangkul










Lodzi
Copy Paste CODE berikut di page anda dan kami akan me-LINK balik

Free money making opportunity


Previous Posts