Photobucket
Friday, June 29, 2007
KEKASIH SENJA
Segalanya menjadi lalu. tapi adakah masa depan dapat menuntun keinginan menuju firdaus harapan yang dilahirkan oleh masa lalu? kamulah kekasih yang pernah kucintai dengan sesungguhnya. yang mendekapku dengan laut kebahagiaan tak berperi. yang pernah menatap dan menyanjung penuh arti, hingga kutahu betapa kamu menjadi arti di sejauh ini. dan puisi yang dulu kuselipkan di tas kecilmu ini telah pula menjadi saksi dari betapa sebuah kenangan indah tak kan mudah untuk begitu saja dapat sirna.

Kekasih Senja

ahai, cantiknya kau tertawa
gadis kecilku yang anjak dewasa
sebelum pagi
sungguh benar merangkak sempurna
megamu warna perak keemasan
terbit di lanskap langit yang kusam
dan pekat malam kausisir
kautebas dengan lembut menawan
ahai, indahnya kau melangkah
bidadari mungilku yang menyimpan rahasia
bolehkah aku bermimpi
dibuai jenak jenak pana yang resah
matamu lembut tajam
menikam bumi tempatku berpijak
dan mataair memancar curam
mengaliri sungai tempatku menulis sajak
jika malam ini datang
kunanti rambutmu yang berkilat legam
dan wajahmu bersinar sinar
selayak bintang bulan yang pualam

ahai, manisnya kau tersipu
mengerling dan melompat lincah setingkah itu
hingga boleh pulakah tangan ini kurengkuh
kugenggam penuh seluruh
dan pastilah aku ini lelaki dungu
jika tak sampai jatuh di pesonamu

kau, kekasih senjaku
mengelak sekali pun
sungguh ku tak mampu

ketika itu beginilah kau tersenyum. senyum yang selalu akutunggui di setiap senja. senyum yang melahirkan puisi dan mimpi mimpi jelang tidur demi bertemu pagi. dan dari senja senja itu pula sebuah kisah kita mulai. kau tersenyum dan aku sungguh tau betapa aku takkan mampu kehilangan senyum itu di kelak suatu hari yang buruk.

kita berjalan kaki petang itu dan tangan kita tetap berpaut. aku ingin janjikanmu suatu masa. masa dimana aku dapat membelai rambutmu di sepanjang waktu, dan kau tertidur pulas di pangkuanku. dan esok paginya kau sudah bangun dengan peran seorang ibu dengan dua anak kembar yang manis dan pintar...ya seperti yang kau katakan waktu itu.

kau tersenyum lagi. dan aku akan selalu menyukainya. aku rasakan genggaman tanganmu semakin erat dan kau ingin aku mendengarmu bernyanyi.....

embun di pagi buta
menebarkan bau asa
detik demi detik ku hitung
inikah saat ku pergi

oh Tuhan ku cinta dia
berikanlah aku hidup
takkan ku sakiti dia
hukum aku bila terjadi

reff: aku tak mudah mencintai
aku tak mudah mengaku ku cinta
aku tak mudah mengatakan
aku jatuh cinta

senandungku hanya untuk cinta
tirakatku hanya untuk engkau
tiada dusta sumpah ku cinta
sampai ku menutup mata
cintaku sampai ku menutup mata

oh Tuhan ku cinta dia
berikanlah aku hidup.
takkan ku sakiti dia
hukum aku bila terjadi.

aku tersenyum dan bertanya, "lagu siapa?" "Acha..." jawabmu ketika itu. ya...dan kita masih berjalan di ruas ruas jalan itu. hati kita masih dipenuhi luapan yang mengharu biru...betapa cinta yang kita sembunyikan selama ini.

dan aku masih di tempat itu, tempat dimana sedemikian besarnya keinginanku menikmati jedah jedah rahasia...dulu...demi mencuri pandang di matamu. aku masih menunggu, adakah masa lalu dapat aku damaikan dengan harapan masa depan demi pertemukan kembali kasah kita yang terhenti dan mengalirkan desingan mata panah kepedihan di setiap hempasan nafas kekecewaan. adakah?

dan................................................................................
aku lihat kau terpana memergokiku menatapmu di jok belakang motor mantan kekasihmu
span style="COLOR: rgb(255,0,0)">kau menamparku di sore bulan puasa yang cerah namun semu
kemudian kau pergi lagi...dengan kekasih barumu...

kau melintas dan berusaha menghunjamku tepat di hulu
kau acuhkan sapaanku
kau kembalikan surat surat kita
kau lemparkan cinta di keranjang sampah

aku berlari mencari bayanganmu
sementara kelebatan imaginasiku seperti hantu
cemas dan takut
menerkam setiap saat satiap waktu

dan pelukmu yang hangat di sini masih kurasa
nada manja, ciummu kukenang sudah

jika tak ada lagi harga yang pantas bagi cinta
seperti yang telah kau buat kepadaku.
mungkin sejarahmu sendiri yang akan berhak memberi hukuman
betapa murahnya harapan dan cinta

shinta, aku mencintainya...bahkan hingga ini kala
tapi betapa juga aku merasarasa,
itu bukan lagi kau yang di sana!
pergilah..dan bawa mimpi kecilmu
usah lagi perihkan mata...

0 Comments:
Post a Comment
 
PERHATIAN! Berhubung ini blogger klasik mk ga da navigasi page PREVIOUS-NEXT nya. Jadi pake 'Archives' saja ya.. Thanks!


Video lainnya
Lee Kyung Hae
TERABAS (Breakthrough)
Hidden faces of Globalization
The Dapuranku
Previous Post
Archives
Teman-Teman
Link Exchange





KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia
Blogger Indonesia
Add to Technorati Favorites
baby-blog
blog-share
ini zaman anti teori

resep masakan indonesia
Women's Diary
EPBLOG
Politics blogs
Manifesto
FPPI
Runi
Tengku Dhani
Malang Blog
Kumpul Cerpen
Dee Idea
Tokoh Indo
Puisi Indo
BengkelVenorika
Malik
Ratna Ningsih
Majapahit
Komter 193
Ragil Ragil
Mbak Ratna
Sajaknesia
Alang Liar
Balimoonlight
Theatreonline
Team Support
Sabudi Prasetyo
Youliens
Hedwigpost
Cepeca
Andi Nur
Adi Suara
A P I
Fath Alhadromi
Sekolah Petani
Hidup Petani
Pecangkul










Lodzi
Copy Paste CODE berikut di page anda dan kami akan me-LINK balik

Free money making opportunity


Previous Posts
PANGGUNG CINTA KITA |